Pada saat bayi sedang menyusui pada ibunya terkadang akan memuntahkan kembali ASI yang sudah diminumnya, baik dalam jumlah yang banyak atau sedikit. Kondisi pada saat bayi sedang muntah setelah minum ASI disebut dengan istilah gumoh.
Pada saat bayi memuntahkan ASI yang sudah diminumnya bayi akan terlihat tenang dan tidak terlihat kesakitan. Namun, terkadang bayi akan mulai rewel dan menangis karena merasa kesakitan pada saat memuntahkan ASI. Nah, hal inilah yang dimaksud dengan muntan yang tidak normal dan dapat menjadi indikasi bahwa bayi anda memiliki gangguan kesehatan.
Namun, walaupun demikian umumnya gumoh adalah gejala yang biasa terjadi pada bayi, terutama bayi yang baru lahir, orangtua tetap dapat menyiasatinya dengan mencari tahu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Nah, beberapa cara menghentikan bayi muntah akan kami bahas pada artikel kali ini. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
14 Cara Menghentikan Bayi Muntah
Cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan pada saat bayi mengalami gumoh, anda bisa melakukannya dengan cara berikut ini.
1. Tidak menyusui sambil tiduran
Biasanya para orang tua yang kelelahan pada saat mengurus bayi akan menyusui dengan cara merebahkan dirinya menyamping dan menyusuinya sambil berbaring. Namun, hal ini justru akan membuat bayi anda gampang muntah karena ASI yang masuk ke dalam saluran pernapasan bagian atas. Hal ini karena antara saluran pernapasan bagian atas, mulut dan tenggorokan merupakan saluran yang saling bersambungan. Hal inilah yang akan memicu bayi muntah melalui hidung.
Baca juga:
✪ 4 Penyebab Bayi Muntah setelah Menyusui yang Harus Diwaspadai
✪ Cara Mengatasi Bayi Muntah Banyak dan Menyembur setelah Minum ASI
✪ 7 Cara Mengatasi Bayi Rewel saat Mengantuk dan Susah Tidur
2. Menyendawakan bayi
Bayi yang meminum ASI atau menyusu memiliki kemungkinan udara akan masuk ke dalam pencernaan bayi pada saat meminum ASI. Nah, udara yang masuh ini dapat mengakibatkan adanya tekanan yang ada dalam perut dan membuat bayi muntah setelah meminum ASI.
Untuk menghentikan bayi muntah, anda bisa melakukan cara untuk selalu menyendawakan bayi setelah menyusi ataupun pada saat tengah-tengah waktu menyusui agar adanya udara yang ada di dalam perut bisa keluar.
3. Mengatur frekuensi menyusui
Bayi akan mengalami gumoh pada saat ia sudah merasa kekenyangan namun anda sebagai orang tua tetap menyusuinya. Nah, akibatnya bayi akan merasa kekenyangan dan perutnya akan dipenuhi dengan ASI.
Untuk mencegah dan menghentikan bayi muntah karena ha tersebut, anda bisa megatur frekuensi pada saat menyusui secara oerlahan untuk mengurangi jumlah ASI yang diminum oleh bayi. Hal ini akan meminimalisir penuhnya lambung bayi pada saat menyusui dan minum ASI.
4. Tidak memakaikan popok yang sempit
Penyebab bayi muntah berikutnya adalah karena menggunakan popok yang terlalu sempit dan ketat. Hal ini bisa memicu terjadinya gumoh atau bayi muntah setelah menyusui, untuk menghindari hal tersebut anda bisa memakaikan celana atau popok yang terlalu sempit pada bayi agar terdapat ruang di perut untuk ASI pada saat bayi sedang menyusu.
5. Tidak mengikat tali gurita terlalu kencang
Beberapa orang tua ada yang masih menggunakan gurita pada abayi yang baru ahir. Nah, pengikatan dengan menggunakan kain gurita yang terlalu kencang ini akan menyebabkan bai menjadi sesak dan akan menimbulkan tekanan pada perutnya.
Hal ini bisa membuat bayi yang baru saja minum ASI mengalami tekanan pada perutnya sehingga bisa saja bayi akan muntah setelah ia menyusu walaupun sebentar. Untuk menghindarai hal tersebut anda bisa mencoba meregangkan ikatan tali gurita yang terlalu kencang untuk mengurangi tekanan pada perut bayi. Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah.
6. Jangan memancing bayi banyak bergerak
Setelah anda selesai menyusui si buah hati, jangan mengajaknya bermain dan memanggil-manggil bayi. Hal ini karena bayi yang menerima rangsangan dan panggilan orang tua akan menyebabkan si bayi untuk memberikan respon dengan bergerak-gerak.
Sama halnya orang dewasa yang baru selesai makan lalu langsung melompat dan berlari, seorang bayi juga akan muntah ketika terlalu banyak bergerak setalah menyusu. Hal ini akan memicu tekanan pada perut bayi yang mengalami guncangan.
Oleh karenaperut bayi yang terguncang, maka bisa saja terjadi refluks atau terdorongnya ASI yang sudah bayi telan keluar melalui mulut. oleh karena itu, setelah bayi menyusu kepada orang tua akan lebih baik jika anda memberikan belaian kepada bayi dan tidak memberikana rangsangan yang berlebihan agar bayi tidak terpancing untuk bergerak setelah meminum ASI.
7. Tidak meletakkan bayi di highchair
Highchair merupakan kursi khusus bayi yang biasanya digunakan untuk memudahkan orang tua untuk memberikan makan pada bayi. Namun, khusus bayi yang berumur di bawah satu tahun orang tua biasanya tidak akan langsung meletakkan bayinya di highchair.
Hal ini karena seorang bayi yang masih berumur dibawah satu tahun memiliki katup lambunga yang masih beum sempurna. Sehingga bayi yang berumur sangat muda dan meletakkannya di highchair akan membuat perut bayi yang baru saja menyusui memuntahkan kembali ASI yang baru saja diminum. Jadi, jangan meletakkan bayi di highchair bisa menjadi cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan.
8. Menjaga agar bayi tidak terlalu kenyang
Anda harus mengerti kapan kira-kira bayi merasa kenyang, hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah setelah meminum ASI. Anda bisa mengetahuinya melalui reaksi yang ditunjukkan oleh bayi. Bayi yang sudah kenyang akan menghindari puting susu.
Jadi, jangan membuat perut bayi teralu penuh agar bayi tidak merasa gumoh dan memuntahkan ASInya keluar.
9. Jangan tunggu bayi sangat kelaparan
Cara menghentikan bayi muntah selanjutya adalah jangan menunggu bayi merasa sangat kelaparan pada saat ingin menyusuinya. Jadi, pastikan anda menyusui bayi anda secara teratur. Jangan biarkan bayi merasa sangat kelaparan karena hal ini dapat menaikkan asam lambung dan perut terisi gas.
Jika anda sebagai orang tua menyusui bayi pada saat sangat lapar, hal ini akan membuat ASI yang masuk akan berbalik kembali ke atas dan masuk ke lambung. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua mengahangatkan perut bayi dan mengobati rasa kembung yang dialami bayi terlebih dahulu pada saat akan memberikan ASI kepada bayi agar tidak muntah.
10. Mengatur posisi tubuh dan kaki bayi
Cara menghentikan bayi muntah selanjutnya setelah bayi meminum ASI adalah dengan mengubah posisi pada saat menyusui. Posisi yang baik yang dapat anda lakukan pada saat menyusui adalah dengan tidak sambil tiduran. Anda bisa menyusui bayi anda sambil duduk dan meletakkan bayi pada posisi yang lebih tegak yakni 30 hingga 40 derajat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kakinya yang ada pada pangkuan ibu.
11. Jangan langsung mengangkat bayi
Pada saat orang tua melihat bayinya yang gumoh biasanya ia akan mengangkat bayinya secara langsung agar tidak muntah. Hal ini bukanlan cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan. Namun, hal ini justru akan memicu masuknya cairan ASI ke dalam saluran pernapasan yang nantinya akan masuk ke paru-paru.
Pada saat bayi muntah atau mengalami gumoh akan lebih baik jika orangtua memiringkan badan bayi anda dan menengkuranpkannya sembari menunggu sampai gumohnya berhenti. Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan.
12. Membiarkan bayi gumoh
Bayi yang baru lahir biasanya rentan mengalami gumoh karena sistem pencernaannya yang yang asih belum terbentuk secara sempurna. Untuk itu, cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan adalah anda cukup membersihkan muntahan pada bayi dan tidak mengangkat bayi secara sembarangan sebagai cara menghentikan bayi muntah.
13. Mengatur posisi botol dot
Bagi bayi yang menyusu dengan menggunakan susu formula dan dengan dot, maka sebaiknya anda mengawasi aliran udara yang ada pada dot pada saat bayi menyusui. Anda sebagai orang tua harus memastikan bahwa tidak ada udara yang masuk ke dalam perut bayi pada saat bayi menyusu melalui dot susu formula.
Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah karena udara yang masuk ke dalam perut bayi secara berlebihan akan mengakibatkan perutnya kembung dan menyebabkan bayi muntah.
14. Menjaga Tubuh Bayi Agar Tidak Masuk Angin
Agar bayi tidak masuk angin, anda harus menjaga tubuh bayi agar tidak terlalu lama terbuka dan memicu bayi terkena masuk angin dan mengalami perut kembung. Pada saat bayi mengalami perut kembung, akan membuat bayi terkena masuk angin dan membuat bayi merasa sakit dan tidak bisa menyusu.
Nah, pada saat orang tua memaksakan untuk menyusui bayi pada saat perutnya kembung, maka bayi akan mengalami sakit perut dan tidak bisa menyusu dan hal ini bisa memicu bayi untuk muntah. Terdapat hal-hal yang bisa anda lakukan sebagai cara mengehentikan bayi muntah pada saat perut bayi kembung. Sebagai cara menghentikan bayi muntah anda bisa lakukan dengan cara tidak membiarkan bayi dengan pakaian yang terlalu tipis, tidak mengarahkan kipas angin secara langsung kepada bayi, dan memakaikan jaket kepada bayi saat orangtua membawa bayi bepergian (terutama jika menggunakan sepeda motor).
Itulah beberapa informasi mengenai cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan. Semoga artikel ini bermanfaat, terimakasih.
Pada saat bayi memuntahkan ASI yang sudah diminumnya bayi akan terlihat tenang dan tidak terlihat kesakitan. Namun, terkadang bayi akan mulai rewel dan menangis karena merasa kesakitan pada saat memuntahkan ASI. Nah, hal inilah yang dimaksud dengan muntan yang tidak normal dan dapat menjadi indikasi bahwa bayi anda memiliki gangguan kesehatan.
Namun, walaupun demikian umumnya gumoh adalah gejala yang biasa terjadi pada bayi, terutama bayi yang baru lahir, orangtua tetap dapat menyiasatinya dengan mencari tahu cara agar bayi tidak muntah setelah minum ASI. Nah, beberapa cara menghentikan bayi muntah akan kami bahas pada artikel kali ini. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
14 Cara Menghentikan Bayi Muntah
Cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan pada saat bayi mengalami gumoh, anda bisa melakukannya dengan cara berikut ini.
1. Tidak menyusui sambil tiduran
Biasanya para orang tua yang kelelahan pada saat mengurus bayi akan menyusui dengan cara merebahkan dirinya menyamping dan menyusuinya sambil berbaring. Namun, hal ini justru akan membuat bayi anda gampang muntah karena ASI yang masuk ke dalam saluran pernapasan bagian atas. Hal ini karena antara saluran pernapasan bagian atas, mulut dan tenggorokan merupakan saluran yang saling bersambungan. Hal inilah yang akan memicu bayi muntah melalui hidung.
Baca juga:
✪ 4 Penyebab Bayi Muntah setelah Menyusui yang Harus Diwaspadai
✪ Cara Mengatasi Bayi Muntah Banyak dan Menyembur setelah Minum ASI
✪ 7 Cara Mengatasi Bayi Rewel saat Mengantuk dan Susah Tidur
2. Menyendawakan bayi
Bayi yang meminum ASI atau menyusu memiliki kemungkinan udara akan masuk ke dalam pencernaan bayi pada saat meminum ASI. Nah, udara yang masuh ini dapat mengakibatkan adanya tekanan yang ada dalam perut dan membuat bayi muntah setelah meminum ASI.
Untuk menghentikan bayi muntah, anda bisa melakukan cara untuk selalu menyendawakan bayi setelah menyusi ataupun pada saat tengah-tengah waktu menyusui agar adanya udara yang ada di dalam perut bisa keluar.
3. Mengatur frekuensi menyusui
Bayi akan mengalami gumoh pada saat ia sudah merasa kekenyangan namun anda sebagai orang tua tetap menyusuinya. Nah, akibatnya bayi akan merasa kekenyangan dan perutnya akan dipenuhi dengan ASI.
Untuk mencegah dan menghentikan bayi muntah karena ha tersebut, anda bisa megatur frekuensi pada saat menyusui secara oerlahan untuk mengurangi jumlah ASI yang diminum oleh bayi. Hal ini akan meminimalisir penuhnya lambung bayi pada saat menyusui dan minum ASI.
4. Tidak memakaikan popok yang sempit
Penyebab bayi muntah berikutnya adalah karena menggunakan popok yang terlalu sempit dan ketat. Hal ini bisa memicu terjadinya gumoh atau bayi muntah setelah menyusui, untuk menghindari hal tersebut anda bisa memakaikan celana atau popok yang terlalu sempit pada bayi agar terdapat ruang di perut untuk ASI pada saat bayi sedang menyusu.
5. Tidak mengikat tali gurita terlalu kencang
Beberapa orang tua ada yang masih menggunakan gurita pada abayi yang baru ahir. Nah, pengikatan dengan menggunakan kain gurita yang terlalu kencang ini akan menyebabkan bai menjadi sesak dan akan menimbulkan tekanan pada perutnya.
Hal ini bisa membuat bayi yang baru saja minum ASI mengalami tekanan pada perutnya sehingga bisa saja bayi akan muntah setelah ia menyusu walaupun sebentar. Untuk menghindarai hal tersebut anda bisa mencoba meregangkan ikatan tali gurita yang terlalu kencang untuk mengurangi tekanan pada perut bayi. Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah.
6. Jangan memancing bayi banyak bergerak
Setelah anda selesai menyusui si buah hati, jangan mengajaknya bermain dan memanggil-manggil bayi. Hal ini karena bayi yang menerima rangsangan dan panggilan orang tua akan menyebabkan si bayi untuk memberikan respon dengan bergerak-gerak.
Sama halnya orang dewasa yang baru selesai makan lalu langsung melompat dan berlari, seorang bayi juga akan muntah ketika terlalu banyak bergerak setalah menyusu. Hal ini akan memicu tekanan pada perut bayi yang mengalami guncangan.
Oleh karenaperut bayi yang terguncang, maka bisa saja terjadi refluks atau terdorongnya ASI yang sudah bayi telan keluar melalui mulut. oleh karena itu, setelah bayi menyusu kepada orang tua akan lebih baik jika anda memberikan belaian kepada bayi dan tidak memberikana rangsangan yang berlebihan agar bayi tidak terpancing untuk bergerak setelah meminum ASI.
7. Tidak meletakkan bayi di highchair
Highchair merupakan kursi khusus bayi yang biasanya digunakan untuk memudahkan orang tua untuk memberikan makan pada bayi. Namun, khusus bayi yang berumur di bawah satu tahun orang tua biasanya tidak akan langsung meletakkan bayinya di highchair.
Hal ini karena seorang bayi yang masih berumur dibawah satu tahun memiliki katup lambunga yang masih beum sempurna. Sehingga bayi yang berumur sangat muda dan meletakkannya di highchair akan membuat perut bayi yang baru saja menyusui memuntahkan kembali ASI yang baru saja diminum. Jadi, jangan meletakkan bayi di highchair bisa menjadi cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan.
8. Menjaga agar bayi tidak terlalu kenyang
Anda harus mengerti kapan kira-kira bayi merasa kenyang, hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah setelah meminum ASI. Anda bisa mengetahuinya melalui reaksi yang ditunjukkan oleh bayi. Bayi yang sudah kenyang akan menghindari puting susu.
Jadi, jangan membuat perut bayi teralu penuh agar bayi tidak merasa gumoh dan memuntahkan ASInya keluar.
9. Jangan tunggu bayi sangat kelaparan
Cara menghentikan bayi muntah selanjutya adalah jangan menunggu bayi merasa sangat kelaparan pada saat ingin menyusuinya. Jadi, pastikan anda menyusui bayi anda secara teratur. Jangan biarkan bayi merasa sangat kelaparan karena hal ini dapat menaikkan asam lambung dan perut terisi gas.
Jika anda sebagai orang tua menyusui bayi pada saat sangat lapar, hal ini akan membuat ASI yang masuk akan berbalik kembali ke atas dan masuk ke lambung. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua mengahangatkan perut bayi dan mengobati rasa kembung yang dialami bayi terlebih dahulu pada saat akan memberikan ASI kepada bayi agar tidak muntah.
10. Mengatur posisi tubuh dan kaki bayi
Cara menghentikan bayi muntah selanjutnya setelah bayi meminum ASI adalah dengan mengubah posisi pada saat menyusui. Posisi yang baik yang dapat anda lakukan pada saat menyusui adalah dengan tidak sambil tiduran. Anda bisa menyusui bayi anda sambil duduk dan meletakkan bayi pada posisi yang lebih tegak yakni 30 hingga 40 derajat lebih tinggi jika dibandingkan dengan kakinya yang ada pada pangkuan ibu.
11. Jangan langsung mengangkat bayi
Pada saat orang tua melihat bayinya yang gumoh biasanya ia akan mengangkat bayinya secara langsung agar tidak muntah. Hal ini bukanlan cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan. Namun, hal ini justru akan memicu masuknya cairan ASI ke dalam saluran pernapasan yang nantinya akan masuk ke paru-paru.
Pada saat bayi muntah atau mengalami gumoh akan lebih baik jika orangtua memiringkan badan bayi anda dan menengkuranpkannya sembari menunggu sampai gumohnya berhenti. Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan.
12. Membiarkan bayi gumoh
Bayi yang baru lahir biasanya rentan mengalami gumoh karena sistem pencernaannya yang yang asih belum terbentuk secara sempurna. Untuk itu, cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan adalah anda cukup membersihkan muntahan pada bayi dan tidak mengangkat bayi secara sembarangan sebagai cara menghentikan bayi muntah.
13. Mengatur posisi botol dot
Bagi bayi yang menyusu dengan menggunakan susu formula dan dengan dot, maka sebaiknya anda mengawasi aliran udara yang ada pada dot pada saat bayi menyusui. Anda sebagai orang tua harus memastikan bahwa tidak ada udara yang masuk ke dalam perut bayi pada saat bayi menyusu melalui dot susu formula.
Hal ini bisa dijadikan sebagai cara menghentikan bayi muntah karena udara yang masuk ke dalam perut bayi secara berlebihan akan mengakibatkan perutnya kembung dan menyebabkan bayi muntah.
14. Menjaga Tubuh Bayi Agar Tidak Masuk Angin
Agar bayi tidak masuk angin, anda harus menjaga tubuh bayi agar tidak terlalu lama terbuka dan memicu bayi terkena masuk angin dan mengalami perut kembung. Pada saat bayi mengalami perut kembung, akan membuat bayi terkena masuk angin dan membuat bayi merasa sakit dan tidak bisa menyusu.
Nah, pada saat orang tua memaksakan untuk menyusui bayi pada saat perutnya kembung, maka bayi akan mengalami sakit perut dan tidak bisa menyusu dan hal ini bisa memicu bayi untuk muntah. Terdapat hal-hal yang bisa anda lakukan sebagai cara mengehentikan bayi muntah pada saat perut bayi kembung. Sebagai cara menghentikan bayi muntah anda bisa lakukan dengan cara tidak membiarkan bayi dengan pakaian yang terlalu tipis, tidak mengarahkan kipas angin secara langsung kepada bayi, dan memakaikan jaket kepada bayi saat orangtua membawa bayi bepergian (terutama jika menggunakan sepeda motor).
Itulah beberapa informasi mengenai cara menghentikan bayi muntah yang bisa anda lakukan. Semoga artikel ini bermanfaat, terimakasih.