Salah satu penyakit yang cukup sering dialami oleh bayi adalah diare. Setiap bayi ataupun balita pasti pernah mengalami diare. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu Anda harus mengetahui penyebab bayi diare.
Sudah seharusnya orang tua selalu memperhatikan apa yang terjadi pada bayinya. Banyak orang tua yang tidak menyadari ketika anaknya terkena diare. Padahal kondisi tersebut dapat diketahui dari tinja yang lebih encer dari biasanya.
10 Penyebab Bayi Diare di Usia 1 - 9 Bulan
Seorang ibu pasti akan merasa sangat khawatir ketika anaknya sedang sakit. Penyakit yang paling umum dialami oleh bayi selain influenza adalah diare. Penyakit diare sangat umum terjadi pada bayi yang ditandai dengan kondisi tinja yang lebih encer dari biasanya.
Jika Anda ingin mencegah terjadinya diare pada bayi, maka harus mengetahui hal-hal yang menjadi penyebab seorang anak terkena diare. Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang menjadi penyebab bayi diare.
1. Menurunnya Daya Tahan Tubuh
ASI mengandung antibodi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila seorang ibu tidak memberikan ASI pada anaknya hingga usia 2 tahun, maka kondisi tubuh anak tersebut akan lemah dan mudah terserang penyakit sehingga hal itu menjadi salah satu penyebab bayi diare.
Baca juga:
✪ 7 Salep Ruam Popok yang Ampuh dan Terbaik
✪ 10 Penyebab Bayi Lambat Tengkurap dan Cara Melatihnya
✪ Bayi Tidur Tanpa Bantal, Ini 12 Manfaat dan Resiko yang Muncul
2. Alergi Makanan
Sudah seharusnya seorang ibu memahami kondisi anaknya. Ada beberapa anak yang memang dilahirkan dengan kondisi alergi terhadap makanan tertentu. Alergi makanan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya mencret pada si kecil.
Setiap orang akan mengalami gejala alergi yang berbeda-beda diantaranya timbul rasa gatal, ruam pada kulit, diare, muntah, pusing, sesak nafas dan lain sebagainya. Alergi disebabkan karena kelemahan dari sistem imun yang tidak dapat mentolerir zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh.
3. Keracunan Makanan
Keracunan makanan tidak hanya disebabkan oleh zat yang beracun, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit lainnya. Mikroorganisme yang kerap kali menjadi penyebab makanan menjadi beracun adalah bakteri Salmonella, Shigella rotavirus, Escherichia coli dan lainnya.
Selain itu, makanan kadaluarsa dan makanan mentah juga dapat menjadi racun bagi tubuh bayi dan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Makanan yang mudah terkontaminasi seperti susu, telur dan daging mentah harus selalu diperhatikan penyimpanan dan pengolahannya.
4. Membiarkan Makanan dalam Keadaan Terbuka
Menyimpan makanan pada suhu kamar dalam keadaan terbuka dapat menyebabkan makanan tersebut dihinggapi lalat. Hewan tersebut merupakan salah satu penyebab bayi diare karena lalat sering hinggap di tempat yang kotor. Itulah pentingnya memperhatikan kebersihan makanan.
5. Penggunaan Air yang Tercemar
Sudah tidak diragukan lagi bahwa meminum air yang tercemar dapat menjadi penyebab bayi diare. Tidak hanya pada bayi, namun orang dewasa juga dapat mengalami diare ketika meminum air yang tercemar.
6. Penggunaan Botol Susu Pada Bayi
Botol susu sulit untuk dibersihkan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya sisa susu ataupun kuman yang masih menempel. Ada bagian sela-sela pada botol yang memang sulit dijangkau oleh alat pembersih. Hal itu dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada bayi.
7. Membuang Tinja Sembarangan
Bakteri Escherichia coli yang menjadi penyebab bayi diare terdapat pada tinja. Apabila Anda membuang tinja sembarangan, pasti akan ada lalat yang menempel pada tinja tersebut. Kemudian lalat akan menempel pada makanan yang dikonsumsi sehingga menyebabkan Anda terkena diare.
8. Ibu Tidak Mencuci Tangan Saat Menyuapi Bayi
Masalah yang paling sering menjadi faktor penyebab bayi diare adalah kebersihan. Seorang ibu hendaknya menjaga kebersihan diri. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan ketika hendak menyuapi si kecil.
Anda tidak pernah tahu berapa banyak jumlah bakteri yang menempel pada tangan karena menyentuh benda-benda kotor. Terlebih lagi jika Anda menyentuh tinja yang mengandung banyak bakteri Esceherichia coli penyebab bayi diare.
Apabila Anda tidak bersih ketika mencuci tangan setelah memegang tinja dan kemudian menyuapi si kecil, maka bayi tersebut memiliki peluang besar terkena diare. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan diri.
9. Intoleransi Laktosa
Ada bayi yang memang dilahirkan dengan kondisi tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase dengan kadar cukup. Hal tersebut menyebabkan usus bayi tidak dapat mencerna segala bahan yang mengandung laktosa dengan baik.
Kondisi intoleransi terhadap laktosa menjadi salah satu penyebab bayi diare. Adapun efek lain yang ditimbulkan akibat adanya intoleransi laktosa yaitu mual, muntah dan nyeri perut.
10. Infeksi Bakteri, Virus atau Parasit Lainnya
Terdapat dua jenis bakteri yang sering ditemukan sebagai penyebab bayi diare. Kedua jenis bakteri tersebut adalah Escherichia coli dan Salmonella. Bakteri tersebut banyak terdapat pada tinja dan dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui makanan yang dia konsumsi.
Selain bakteri, terdapat makhluk lain yang menjadi penyebab seseorang mengalami diare yaitu virus atau parasit lainnya. Virus yang sering menjadi penyebab seseorang terkena diare adalah rotavirus. Penyebaran virus tersebut cukup luas yakni melalui air, udara dan makanan.
Tips Mencegah Diare Pada Bayi
Pencegahan terhadap diare tidak sulit untuk dilakukan. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah diare pada bayi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara mencegah diare pada bayi.
1. Memberikan ASI Eksklusif Selama 2 Tahun
ASI memiliki banyak manfaat bagi tubuh bayi. Salah satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga tidak mudah terserang oleh virus, bakteri atau parasit lainnya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
2. Mencuci Tangan Ibu dengan Bersih
Ketika seorang ibu telah membersihkan tinja si kecil, maka hendaknya segera untuk mencuci tangan dengan sabun. Tangan yang kotor akan menjadi tempat bagi bakteri. Kemudian tangan kotor Anda tersebut digunakan untuk menyuapi si kecil sehingga dia akan memiliki peluang besar terkena diare.
3. Membuang Tinja Bayi dengan Benar
Tinja yang dibuang sembarangan akan menghasilkan bau tidak sedap sehingga menyebabkan kotoran tersebut dihinggapi lalat. Apabila lalat tersebut hinggap ke makanan yang di konsumsi, maka hal itu dapat menjadi penyebab seseorang terkena diare.
4. Memberikan Bayi Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI sangat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Makanan pendamping ASI tersebut diberikan sesuai dengan usia buah hati Anda. Apabila makanan tersebut tidak sesuai peruntukannya, maka bayi dapat mengalami gangguan pencernaan atau diare.
5. Memberikan Minuman yang Matang dan Bersih
Minuman yang diberikan kepada bayi tidak hanya matang tapi juga harus bersih. Jangan memberikan minuman dari air yang terkontaminasi karena hal itu hanya akan menjadi sumber penyakit bagi Anda dan keluarga.
Tips Mengatasi Diare Pada Bayi
Setelah mengetahui penyebab dan pencegahan diare, mungkin Anda bertanya-tanya mengenai cara mengatasi diare pada bayi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare pada bayi. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tips mengatasi diare pada bayi.
1. Memberikan ASI
Bayi yang terkena penyakit diare akan lebih mudah kehilangan cairan. Oleh karena itu, bayi tersebut harus segera diberi ASI agar terhindar dari dehidrasi. Apabila bayi menolak, maka cobalah untuk merayunya karena bayi yang terkena diare akan kehilangan selera makan.
2. Memberi Larutan Elektrolit
Apabila Anda hendak memberikan larutan elektrolit kepada bayi, maka sebelumnya harus mendapat ijin terlebih dahulu dari dokter karena tidak semua bayi dapat mengkonsumsi larutan elektrolit. Ada beberapa bayi yang menunjukkan gejala diare parah setelah mengkonsumsi larutan tersebut.
3. Menghentikan Konsumsi Susu Formula
Salah satu penyebab diare adalah intoleransi terhadap laktosa sehingga ketika bayi terkena diare, maka pemberian susu formula harus dihentikan. Susu formula mengandung susu sapi yang dapat menyebabkan bayi mengalami reaksi alergi, ditandai dengan terjadinya diare.
4. Memberikan Yogurt
Yogurt mengandung bakteri Lactobacillus yang akan mengikat tinja menjadi lebih padat. Pilihlah yogurt yang aman untuk bayi tanpa adanya kandungan zat kimia berbahaya seperti pewarna dan pengawet. Jangan disamakan antara yogurt untuk bayi dan orang dewasa,
Demikianlah pemaparan mengenai penyebab bayi diare yang perlu Anda ketahui. Setidaknya ada 10 faktor yang menjadi penyebab bayi terkena diare. Sebagai seorang ibu, Anda harus memahami hal ini agar dapat mencegah bayi terkena diare.
Sudah seharusnya orang tua selalu memperhatikan apa yang terjadi pada bayinya. Banyak orang tua yang tidak menyadari ketika anaknya terkena diare. Padahal kondisi tersebut dapat diketahui dari tinja yang lebih encer dari biasanya.
10 Penyebab Bayi Diare di Usia 1 - 9 Bulan
Seorang ibu pasti akan merasa sangat khawatir ketika anaknya sedang sakit. Penyakit yang paling umum dialami oleh bayi selain influenza adalah diare. Penyakit diare sangat umum terjadi pada bayi yang ditandai dengan kondisi tinja yang lebih encer dari biasanya.
Jika Anda ingin mencegah terjadinya diare pada bayi, maka harus mengetahui hal-hal yang menjadi penyebab seorang anak terkena diare. Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang menjadi penyebab bayi diare.
1. Menurunnya Daya Tahan Tubuh
ASI mengandung antibodi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila seorang ibu tidak memberikan ASI pada anaknya hingga usia 2 tahun, maka kondisi tubuh anak tersebut akan lemah dan mudah terserang penyakit sehingga hal itu menjadi salah satu penyebab bayi diare.
Baca juga:
✪ 7 Salep Ruam Popok yang Ampuh dan Terbaik
✪ 10 Penyebab Bayi Lambat Tengkurap dan Cara Melatihnya
✪ Bayi Tidur Tanpa Bantal, Ini 12 Manfaat dan Resiko yang Muncul
2. Alergi Makanan
Sudah seharusnya seorang ibu memahami kondisi anaknya. Ada beberapa anak yang memang dilahirkan dengan kondisi alergi terhadap makanan tertentu. Alergi makanan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya mencret pada si kecil.
Setiap orang akan mengalami gejala alergi yang berbeda-beda diantaranya timbul rasa gatal, ruam pada kulit, diare, muntah, pusing, sesak nafas dan lain sebagainya. Alergi disebabkan karena kelemahan dari sistem imun yang tidak dapat mentolerir zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh.
3. Keracunan Makanan
Keracunan makanan tidak hanya disebabkan oleh zat yang beracun, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit lainnya. Mikroorganisme yang kerap kali menjadi penyebab makanan menjadi beracun adalah bakteri Salmonella, Shigella rotavirus, Escherichia coli dan lainnya.
Selain itu, makanan kadaluarsa dan makanan mentah juga dapat menjadi racun bagi tubuh bayi dan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Makanan yang mudah terkontaminasi seperti susu, telur dan daging mentah harus selalu diperhatikan penyimpanan dan pengolahannya.
4. Membiarkan Makanan dalam Keadaan Terbuka
Menyimpan makanan pada suhu kamar dalam keadaan terbuka dapat menyebabkan makanan tersebut dihinggapi lalat. Hewan tersebut merupakan salah satu penyebab bayi diare karena lalat sering hinggap di tempat yang kotor. Itulah pentingnya memperhatikan kebersihan makanan.
5. Penggunaan Air yang Tercemar
Sudah tidak diragukan lagi bahwa meminum air yang tercemar dapat menjadi penyebab bayi diare. Tidak hanya pada bayi, namun orang dewasa juga dapat mengalami diare ketika meminum air yang tercemar.
6. Penggunaan Botol Susu Pada Bayi
Botol susu sulit untuk dibersihkan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya sisa susu ataupun kuman yang masih menempel. Ada bagian sela-sela pada botol yang memang sulit dijangkau oleh alat pembersih. Hal itu dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada bayi.
7. Membuang Tinja Sembarangan
Bakteri Escherichia coli yang menjadi penyebab bayi diare terdapat pada tinja. Apabila Anda membuang tinja sembarangan, pasti akan ada lalat yang menempel pada tinja tersebut. Kemudian lalat akan menempel pada makanan yang dikonsumsi sehingga menyebabkan Anda terkena diare.
8. Ibu Tidak Mencuci Tangan Saat Menyuapi Bayi
Masalah yang paling sering menjadi faktor penyebab bayi diare adalah kebersihan. Seorang ibu hendaknya menjaga kebersihan diri. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan ketika hendak menyuapi si kecil.
Anda tidak pernah tahu berapa banyak jumlah bakteri yang menempel pada tangan karena menyentuh benda-benda kotor. Terlebih lagi jika Anda menyentuh tinja yang mengandung banyak bakteri Esceherichia coli penyebab bayi diare.
Apabila Anda tidak bersih ketika mencuci tangan setelah memegang tinja dan kemudian menyuapi si kecil, maka bayi tersebut memiliki peluang besar terkena diare. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kebersihan diri.
9. Intoleransi Laktosa
Ada bayi yang memang dilahirkan dengan kondisi tubuh tidak mampu memproduksi enzim laktase dengan kadar cukup. Hal tersebut menyebabkan usus bayi tidak dapat mencerna segala bahan yang mengandung laktosa dengan baik.
Kondisi intoleransi terhadap laktosa menjadi salah satu penyebab bayi diare. Adapun efek lain yang ditimbulkan akibat adanya intoleransi laktosa yaitu mual, muntah dan nyeri perut.
10. Infeksi Bakteri, Virus atau Parasit Lainnya
Terdapat dua jenis bakteri yang sering ditemukan sebagai penyebab bayi diare. Kedua jenis bakteri tersebut adalah Escherichia coli dan Salmonella. Bakteri tersebut banyak terdapat pada tinja dan dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui makanan yang dia konsumsi.
Selain bakteri, terdapat makhluk lain yang menjadi penyebab seseorang mengalami diare yaitu virus atau parasit lainnya. Virus yang sering menjadi penyebab seseorang terkena diare adalah rotavirus. Penyebaran virus tersebut cukup luas yakni melalui air, udara dan makanan.
Tips Mencegah Diare Pada Bayi
Pencegahan terhadap diare tidak sulit untuk dilakukan. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah diare pada bayi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara mencegah diare pada bayi.
1. Memberikan ASI Eksklusif Selama 2 Tahun
ASI memiliki banyak manfaat bagi tubuh bayi. Salah satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga tidak mudah terserang oleh virus, bakteri atau parasit lainnya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
2. Mencuci Tangan Ibu dengan Bersih
Ketika seorang ibu telah membersihkan tinja si kecil, maka hendaknya segera untuk mencuci tangan dengan sabun. Tangan yang kotor akan menjadi tempat bagi bakteri. Kemudian tangan kotor Anda tersebut digunakan untuk menyuapi si kecil sehingga dia akan memiliki peluang besar terkena diare.
3. Membuang Tinja Bayi dengan Benar
Tinja yang dibuang sembarangan akan menghasilkan bau tidak sedap sehingga menyebabkan kotoran tersebut dihinggapi lalat. Apabila lalat tersebut hinggap ke makanan yang di konsumsi, maka hal itu dapat menjadi penyebab seseorang terkena diare.
4. Memberikan Bayi Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI sangat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Makanan pendamping ASI tersebut diberikan sesuai dengan usia buah hati Anda. Apabila makanan tersebut tidak sesuai peruntukannya, maka bayi dapat mengalami gangguan pencernaan atau diare.
5. Memberikan Minuman yang Matang dan Bersih
Minuman yang diberikan kepada bayi tidak hanya matang tapi juga harus bersih. Jangan memberikan minuman dari air yang terkontaminasi karena hal itu hanya akan menjadi sumber penyakit bagi Anda dan keluarga.
Tips Mengatasi Diare Pada Bayi
Setelah mengetahui penyebab dan pencegahan diare, mungkin Anda bertanya-tanya mengenai cara mengatasi diare pada bayi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare pada bayi. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tips mengatasi diare pada bayi.
1. Memberikan ASI
Bayi yang terkena penyakit diare akan lebih mudah kehilangan cairan. Oleh karena itu, bayi tersebut harus segera diberi ASI agar terhindar dari dehidrasi. Apabila bayi menolak, maka cobalah untuk merayunya karena bayi yang terkena diare akan kehilangan selera makan.
2. Memberi Larutan Elektrolit
Apabila Anda hendak memberikan larutan elektrolit kepada bayi, maka sebelumnya harus mendapat ijin terlebih dahulu dari dokter karena tidak semua bayi dapat mengkonsumsi larutan elektrolit. Ada beberapa bayi yang menunjukkan gejala diare parah setelah mengkonsumsi larutan tersebut.
3. Menghentikan Konsumsi Susu Formula
Salah satu penyebab diare adalah intoleransi terhadap laktosa sehingga ketika bayi terkena diare, maka pemberian susu formula harus dihentikan. Susu formula mengandung susu sapi yang dapat menyebabkan bayi mengalami reaksi alergi, ditandai dengan terjadinya diare.
4. Memberikan Yogurt
Yogurt mengandung bakteri Lactobacillus yang akan mengikat tinja menjadi lebih padat. Pilihlah yogurt yang aman untuk bayi tanpa adanya kandungan zat kimia berbahaya seperti pewarna dan pengawet. Jangan disamakan antara yogurt untuk bayi dan orang dewasa,
Demikianlah pemaparan mengenai penyebab bayi diare yang perlu Anda ketahui. Setidaknya ada 10 faktor yang menjadi penyebab bayi terkena diare. Sebagai seorang ibu, Anda harus memahami hal ini agar dapat mencegah bayi terkena diare.